selamat datang

SELAMAT DATANG di KELAS PAK MAR SELAMAT BELAJAR...... S Mari berbagi dan berkreasi semoga bermanfaat

Sabtu, 09 November 2019

Usaha Mempersatukan NKRI

Saat UUD 1945 diamandemen, terdapat dua hal penting yang tidak akan pernah mengalami perubahan, yaitu mengenai bentuk Negara dan Pembukaan UUD 1945. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir saat Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun dan eksistensinya dijamin oleh UUD 1945 sesuai dengan Pasal 37 ayat 5 yang berbunyi : “Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”.
Pembukaan UUD 1945 adalah hal kedua yang tidak akan pernah mengalami perubahan karena merupakan kaidah Negara yang bersifat paling mendasar yang memuat dasar Negara, tujuan Negara, cita-cita, serta asas politik Negara.
Terdapat empat pikiran pokok yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu :
  1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
  3. Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
  4. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Arti Negara Kesatuan Republik Indonesia

Melalui buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Susilo Budi Soepandji menulis :
Negara Kesatuan Republik Indonesia itu adalah negara yang memiliki satu kesatuan teritori (sesuai dengan UNCLOS 1982) dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai pulau Rote, satu kesatuan bangsa yang disebut bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda 1928), satu kesatuan kepemilikan sumber kekayaan alam yang peruntukannya sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, satu kesatuan ideologi negara yaitu ideologi Pancasila, satu kesatuan politik nasional yang harus selalu berpihak pada kepentingan nasional (national interest), satu kesatuan perekonomian nasional yang harus selalu berpihak pada upaya mensejahterakan rakyat Indonesia, satu kesatuan budaya nasional yang memiliki jati diri Indonesia sebagai karakter nasional dan sistem pertahanan keamanan nasional yang khas menurut kharakteristik Indonesia, itulah makna yang dalam dari Negara Kesatuan Republik Indonesia” (2012 : 164).
Jadi, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang mempunyai satu kesatuan dalam wilayah, bangsa, kekayaan alam, ideologi Pancasila, sistem politik, sistem ekonomi, sosial budaya dan sistem hankamnas yang bersifat “Indonesia”.
Permasalahan yang Dihadapi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Setelah Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, yang menjadi musuh Indonesia selanjutnya adalah ada dalam Negara sendiri. Pada masa mengisi dan mempertahankan kemerdekaan ini dinamika kehidupan sosial politik, ekonomi, serta budaya telah mewarnai perjalanan hidup Indonesia. Berbagai persoalan timbul baik yang berupa ancaman, tantangan, hambatan atau gangguan.
Berbagai macam persoalan yang menjadi ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
  • Potensi perpecahan. Kemajemukan Indonesia yang merupakan kelebihan Indonesia di mata dunia internasional yang harus dikelola sedemikian rupa agar menjadi kekuatan besar yang mampu menghadapi permasalahan yang datang. Namun, seringkali kemajemukan itu justru menjadi bibit perpecahan diantara warga bangsa. Tak luput hal ini dimanfaatkan pihak luar untuk kepentingan tertentu yang dapat merusak keberlangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Memudarnya fungsi Pancasila sebagai dasar Negara. Setelah reformasi bergulir, tidak ada lagi doktrin ideologi Pancasila yang dilakukan pemerintah seperti saat Orde Baru berkuasa dengan BP7 dan Penataran P4-nya. Akibatnya, generasi sekarang dianggap tidak menjiwai nilai-nilai Pancasila.
  • Penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika memicu timbulnya konflik di Indonesia.
  • Akibat negatif globalisasi. Arus globalisasi yang sangat pesat membuat segala hal benar-benar mudah diakses. Tanpa adanya filter tentunya dapat mendatangkan permasalahan bagi Negara Indonesia.
  • Gerakan separatis. Di Indonesia terdapat beberapa gerakan separatis yang dapat merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Ketimpangan sosial ekonomi. Selama ini wilayah timur Indonesia kurang mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Hal ini memberi dampak ketimpangan sosial di masyarakat yang bukan tidak mungkin menjadi bibit separatis baru.
  • Pelanggaran HAM. Masalah pelanggaran HAM merupakan masalah yang sering muncul di Indonesia. Berbagai jenis-jenis pelanggaran HAM terjadi di misalnya kerusuhan Mei 1998.
  • Konflik sosial. Konflik sosial sangat rentan terjadi di Indonesia. Hal ini terkait dengan lunturnya Bhinneka Tunggal Ika dan memudarnya fungsi Pancasila sebagai dasar Negara serta memudarnya fungsi toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Dampak akibat konflik sosial yang ditimbulkan tidaklah sedikit seperti kerugian materiil dan jatuhnya korban jiwa. Tak jarang mereka menjadi pengungsi di Negara sendiri yang bukan tidak mungkin menimbulkan bibit-bibit konflik baru.
  • Terjadinya korupsi sebagai penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan baik oleh pejabat pemerintah maupun swasta.
  • Narkoba merajalela di Indonesia. Saat ini Indonesia tengah gencar-gencarnya perang melawan narkoba. Berbagai kasus penyalahgunaan narkoba terjadi hampir di berbagai kalangan dan tempat. Bahkan aparat pemerintah dan aparat hukum yang seyogyanya menjadi suri tauladan bagi rakyat justru terjerat narkoba.
  • Potensi intervensi yang dilakukan pihak asing. Indonesia dengan segala kekayaan yang dimiliki tentu tidak luput dari gangguan yang berasal dari Negara lain. Mungkin bukan berbentuk agresi militer, tetapi intervensi bidang ideologi dan perekonomian.
  • Pelanggaran batas wilayah Negara juga menjadi ancaman keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelanggaran ini dapat memicu terjadinya konflik dengan Negara lain.

Upaya Menjaga Keutuhan NKRI

Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan guna menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. Namun, semua mengerucut pada 4 hal penting berikut yaitu kembali kepada Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika serta usaha pertahanan negara. Berikut adalah upaya menjaga keutuhan NKRI :
1. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dasar Negara Indonesia, serta falsafah hidup sejatinya benar-benar menjadi pedoman hidup yang harus dihayati dan diamalkan ke dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila maka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat terjaga. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada zaman Orde Baru dikenal dengan 36 Butir Pancasila. Setelah masa reformasi bergulir, nilai-nilai ini mengalami perubahan menjadi 45 butir Pancasila.
Berikut adalah ke-45 butir Pancasila yang menjadi pedoman perilaku bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjaga keutuhan NKRI :
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  9. Suka bekerja keras.
  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
2. Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan bangsa
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua. Bhinneka Tunggal Ika merupakan ikatan kemajemukan yang Indonesia miliki. Salah satu cara merawat kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke Bhinnekaan itu sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan.
3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konstitusi/UUD 1945.
Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mengacu pada konstitusi. Dalam UUD 1945 telah diatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban warga Negara. Kewajiban warga Negara hendaknya didahulukan dari pada menuntut hak. Dengan demikian akan tercipta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan tertib. (baca ; Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945 – Peran Konstitusi dalam Negara Demokrasi)
4. Melaksanakan usaha pertahanan Negara
Segala ketentuan mengenai pertahanan Negara tercantum dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah : “usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara”.
Hakikat, Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pertahanan Negara
Adapun yang menjadi hakikat, dasar, tujuan dan fungsi pertahanan Negara sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara adalah sebagai berikut :
Pasal 2 berbunyi : “Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri”.
Pasal 3 berbunyi :
(1) Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai.
(2) Pertahanan negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Pasal 4 berbunyi :
“Pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Pasal 5  berbunyi :
“Pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan”.
Penyelenggaraan Pertahanan Negara
Penyelenggaraan pertahanan Negara sebagaimana yang tercantum dalam UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara adalah :
Pasal 6 berbunyi :
“Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman”.
Pasal 7  :
(1) Pertahanan negara, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan negara.
(2) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung.
(3) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman non militer menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
Pasal 8 berbunyi :
(1) Komponen cadangan, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama.
(2) Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.
(3) Komponen cadangan dan komponen pendukung, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur dengan undang-undang.
Pasal 9 berbunyi :
(1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
(2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui:
a. pendidikan kewarganegaraan;
b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan
d. pengabdian sesuai dengan profesi.
(3) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang.
Pasal 10 berbunyi :
(1) Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2) Tentara Nasional Indonesia, terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
(3) Tentara Nasional Indonesia bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk:
a. mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah;
b. melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa;
c. melaksanakan Operasi Militer Selain Perang; dan
d. ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.
Itulah upaya menjaga keutuhan NKRI yang mengerucut pada 4 hal, yaitu kembali ke Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara yang dibalut dengan ikatan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa serta usaha pertahanan Negara.
BACA SELENGKAPNYA → Usaha Mempersatukan NKRI

PERUBAHAN EKOSISTEM


Ekosistem mengalami perubahan sepanjang waktu. Komponen-komponen di dalam ekosistem dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah populasi. Misalnya, pada saat musim hujan, sebuah kebun akan mendapatkan lebih banyak air daripada biasanya. Tanaman tumbuh dengan baik. Tikus-tikus tanah juga akan mendapatkan lebih banyak makanan daripada biasanya. Hal ini akan menyebabkan peningkatan populasi tikus tanah pada kebun tersebut. Peningkatan jumlah tikus tanah akan menyebabkan meningkatnya populasi ular tanah. Hal ini disebabkan ular tanah mendapatkan banyak makanan berupa tikus tanah pada musim itu.

Pada musim kemarau, air yang turun di kebun tersebut tentu berkurang. Tanaman tumbuh lebih lambat. Makanan yang dihasilkannya juga lebih sedikit. Keadaan ini akan mengakibatkan menurunnya populasi tikus tanah yang memakan tanaman di kebun itu. Akibatnya, populasi ular tanah pun akan berkurang, karena berkurangnya sumber makanan pada musim itu. Ekosistem mengalami perubahan baik secara alami maupun karena kegiatan manusia. Perubahan musim, seperti dijelaskan di atas, merupakan salah satu contoh perubahan alami.

Selain musim, yang termasuk faktor perubahan alami adalah bencana alam berupa gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, angin ribut, dan banjir. Secara umum, penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem atau lingkungan dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu karena faktor alam dan faktor manusia.

A. Faktor Alam

Faktor alamiah merupakan penyebab kerusakan ekosistem yang terjadi murni karena musabab alam. Misalnya saja gempa bumi, terjadinya kebakaran hutan akibat cuaca, bajir, longsor, tsunami dan masih banyak lagi lainnya. Peristiwa tersebut memicu terjadinya perubahan ekosistem misalnya saja saat Gunung Merapi di wilahyah Jawa Tengah meletus, maka kerusakan ekosistem di sekitar Merapi tak bisa dihindarkan. Mahluk hidup baik itu hewan dan tumbuhan bahkan manusia bisa mati. Hal tersebut sama saja dengan peristiwa semacam gempa dan banjir, akan berakibat pada terganggunya kestabilan ekosistem. Sebagai sebuat kesatuan, maka jika dalam sebuah ekosistem terdapat satu organisme yang mati maka akan berpengaruh pada keadaan organisme lainnya.


B. Faktor Manusia

Manusia dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Manusia melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut maka manusia melakukan sejumlah kegiatan yang justru berperan dalam kerusakan lingkungan di sekitarnya. Ada beberapa kegiatan manusia yang menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Antara lain:

Kegiatan penebangan dan pembakaran hutan. Dua kegiatan ini bisa menimbulkan kerusakan yang sangat serius bagi ekosistem. Tak hanya menyebabkan banjir juga longsor, berkurangnya pohon yang merupakan paru-paru dunia ini akan membuat iklim di bumi terganggu. Penebangan pepohonan akan membuat tanah tidak lagi terkunci secara benar sehingga mudah longsor dan udara tidak lagi bisa didaur ulang sehingga kadar oksigen semakin berkurang. Pembakaran hutan jauh lebih berbahaya lagi sebab bisa membunuh semua makhluk hidup yang ada di dalam hutan tersebut dan menyebabkan kelangkaan beberapa tanaman tertentu.

Perburuan hewan yang tak terkendali. Manusia membutuhkan hewan baik itu sebagai salah satu bahan makanan maupun sebagai rekreasi. Manusia mengkonsumsi hewan, misalnya ikan, bukan hal yang merusak jika dilakukan dengan cara yang wajar. Namun, manakala manusia menangkap ikan dengan bom peledak, racun atau kejut listrik, maka bisa dipastikan akan berakibat buruk pada keseimbangan lingkungan. Hewan sebagai rekreasi. Terkadang banyak manusia yang menangkap hewan hanya untuk dipelihara dan dijual demi tujuan komersil mislanya bahan garmen dan semcamnya. Hal ini sangat buruk dan berdampak pada kelangkaan hewan tertentu.

Kegiatan pemakaian pupuk yang berlebihan. Aktivitas pertanian manusia juga terkadang bisa mengganggu keseimbangan alam. Pupuk digunakan untuk memaksimalkan hasil pertanian. Ada dua jenis pupuk yang digunakan yakni pupuk alami dan pupuk buatan. Penggunaan pupuk alami tidak membahayakan organisme lainnya sementara itu penggunaan pupuk buatan, jika digunakan secara berlebihan akan berbahaya bagi organisme lainnya.

Kegiatan pembuangan sampah dan limbah. Ratusan milyar manusia di dunia ini, setiap melakukan kegiatan pasti menghasilkan sampah juga limbah. Sebut saja limbah dari rumah tangga, transportasi, pertanian, hingga limbah industri. Apabila tidak diurai secara cermat makan limbah dan sampah ini akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam nyawa organisme lainnya.

Kegiatan yang mencemari lingkungan. Pencemaran terhadap tanah, pencemaran terhadap udara, pencemaran terhadap suara, dan juga pencemaran terhadap air. Pencemaran tanah terjadi dengan cara menciptakan limbah yang tak bisa diurai hingga ribuan tahun lamanya, misalnya saja plastik. Pencemaran suara misalnya oleh suara bising yang merusak pendengaran organisme. Pemcemaran air misalnya dengan masuknya bahan padat maupun cair di dalam air yang membahayakan organisme di dalam air. Sedangkan pencemaran udara adalah masuknya berbagai polutan ke udara baik itu dari asap kendaraan, debu juga jelaga.

Dalam suatu ekosistem yang masih alami dan belum terganggu akan didapati adanya keseimbangan antara komponen-komponen penyusun ekosistem tersebut keadaan ini disebut homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk dapat menahan berbagai perubahan alam dalam sistem secara menyeluruh. Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem.

Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.

BACA SELENGKAPNYA → PERUBAHAN EKOSISTEM

DAUR HIDUP HEWAN

Daur Hidup Hewan – Seluruh makhluk hidup pasti akan mengalami daur hidup. Adapun Daur hidup sendiri merupakan suatu proses perubahan bentuk tubuh yang dialami makhluk hidup sepanjang hidupnya. Untuk lebih lengkapnya lagi simaklah pembahasan kami mengenai Materi Daur Hidup Hewan di bawah ini.

Daur Hidup Hewan

Seluruh makhluk hidup pasti akan mengalami daur hidup. Adapun Daur hidup sendiri merupakan suatu proses perubahan bentuk tubuh yang dialami makhluk hidup sepanjang hidupnya. Daur hidup hewan awali dengan tahapan telur hingga dewasa. Setiap hewan memiliki tahapan daur hidup yang berbeda-beda. Berdasarkan perubahan bentuk tubuhnya, daur hidup hewan dibedakan menjadi 2 yaitu daur hidup dengan metamorfosis dan daur hidup tanpa metamorfosis.

1. Daur Hidup Dengan Metamorfosis

Metamorfosis merupakan perubahan bentuk hewan secara bertahap setelah kelahiran atau penetasan hingga dewasa. Metamorfosis dibedakan menjadi 2 jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna adalah bentuk metamorfosis yang melewati 4 tahap, yaitu dimulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa).
Telur merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh induk hewan untuk melanjutkan kelangsungan populasinya.

Larva merupakan bentuk muda hewan yang perkembangbiakannya melalui metamorfosis yang dimulai setelah telur menetas. 

Pupa atau kepompong merupakan tahap berpuasa antara larva dan dewasa. 

Nimfa merupakan hewan muda yang mirip dengan hewan yang sudah tumbuh dewasa tetapi ukurannya lebih kecil dan terdapat beberapa organ tubuh yang belum tumbuh.

Imago merupakan tahap akhir dari metamorfosis dimana dalam fase ini hewan tersebut telah memiliki alat reproduksi sempurna dan telah siap untuk melakukan proses perkawinan.

Banyak sekalihewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu seperti katak, nyamuk, kupu kupu dan lalat.

Daur Hidup Katak


Metamorfosis katak diawali dari perubahan larva menjadi dewasa. Daur hidup katak diawali dari telur. Telur katak menetaskan kecebong atau di kenal dengan berudu dalam air. Kecebong memiliki insang, mulut dan ekor sehingga bisa memudahkannya berenang dalam air. Kecebong akan tumbuh, selanjutnya bermetamorfosis. Metamorfosis dimulai dari perkembangan kaki belakang, dan selanjutnya kaki depan.

Paru-paru berkembang kemudian kecebong mulai berenang di permukaan air untuk bernapas. Pada bagian tubuh katak, ekor terserap oleh tubuh sebagai fase akhir dari metamorfosis.
Urutan daur hidup katak : telur – berudu/kecebong – katak berekor – katak muda – katak dewasa.

Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang hanya melewati 3 tahapan, yaitu awali dari telur menjadi nimfa atau larva, kemudian menjadi hewan dewasa. Hewan yang mengalami metamorfasis tidak sempurna bentuk hewan muda mirip dengan induknya sendiri, Namun ada bagian-bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada serangga seperti capung, jangkrik, belalang dan kecoa.
Daur Hidup Jangkrik


Jangkrik betina biasanya akan meletakkan telur telurnya di dalam pasir. Telur jangkrik menetas menjadi nimfa atau anak jangrik. Pada fase ninfa terjadi pergantian kulit sebanyak 6 sd 8 kali. Setelah ganti kulit yang terakhir, nimfa akan menjadi jangkrik dewasa (Imago).
Urutan daur hidup jangkrik : telur – nimfa – jangrik dewasa.

2. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis


Banyak hewan yang dalam daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Contoh hewan tersebut antara lain ayam dan kucing. Adapun penjelasannya sebagai berikut :


a. Daur Hidup Ayam


Ayam adalah salah satu jenis unggas yang banyak dipelihara oleh manusia. Ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Apabila dierami, telur-telur ayam dapat menetas mengeluarkan anak ayam. Anak ayam akan menetas dan berkembang menjadi ayam dewasa. Anak ayam yang baru menetas memiliki bentuk kecil yang hampir mirip dengan induknya. Sejak lahir hingga dewasa tubuh ayam tidak berubah bentuknya hanya ukuran tubuhnya saja yang mengalami perubahan karena akan semakin besar dan warna bulunya yang semakin jelas.

b. Daur Hidup Kucing


Selain ayam, kucing termasuk hewan yang daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Berbeda dengan ayam, kucing berkembang biak dengan cara beranak. Kucing dewasa mengalami masa mengandung sekitar 3 bulan, kemudian lahirlah anak kucing. Anak kucing biasanya memiliki rambut yang sama dengan induknya.


Namun ada juga anak kucing yang mempunyai rambut berbeda dengan induknya. Sejak lahir sampai dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuknya hanya mengalami pertumbuhan dan gerakannya yang semakin lincah. Selain ayam dan kucing, masih banyak hewan yang tidak mengalami metamorfosis diantaranya kadal, kanguru, burung, ikan dan lainnya.

Demikianlah pembahasan kami mengenai Daur Hidup Hewan. Semoga bermanfaat.

BACA SELENGKAPNYA → DAUR HIDUP HEWAN

Unsur-Unsur pada Peta


Selamat datang di portal dunia suka-suka, tempat untuk mencari informasi dan gudangnya referensi. Setelah sebelumnya kita belajar tentang pengertian peta dan jenis-jenis nya, kali ini kita akan belajar tentang Unsur-Unsur Peta. Berikut Pembahasannya

Peta adalah benda yang sangat berguna, kita bisa mendapatkan informasi tempat dari peta yang kita baca. Namun, peta menjadi tidak berguna apabila informasi yang disajikan di dalam peta tidak jelas apalagi sampai membuat bingung para pembacanya.

Peta yang baik harus memberikan informasi yang benar agar si pembaca mudah untuk membacanya dan tidak tersesat. Maka dari itu, dalam pembuatan sebuah peta harus meliputi 10 unsur peta. Unsur-unsur tersebut bakal memudahkan pembaca untuk memahami peta.
Unsur-Unsur Peta




1. Judul Peta


Judul peta adalah sebuah identitas dari apa yang ada didalam peta. Biasanya judul diletak di bagian pojok kanan atas, atau di bagian yang orang mudah untuk melihatnya. Tanpa adanya judul peta, orang yang membaca bakal kebingungan isi dari peta yang dimilikinya.

2. Petunjuk Arah



Petunjuk arah merupakan komponen yang sangat penting di dalam peta. Dengan adanya petunjuk arah mata angin pembaca dapat mengetahui mana arah barat, timur, selatan, atau utara. Petunjuk arah bisanya disimbolkan dengan mata panah dan huruf U sebagai petunjuk arah utara.
3. Skala Peta

Skala peta menunjukan perbandingan luas sebenarnya dengan luas yang digambarkan di peta. Skala peta biasanya dinotasikan dengan 1 : sekian, semakin besar skalanya maka semakin besar pula wilayah yang digambarkan pada peta. Skala peta dibagi menjadi dua, yaitu skala garis dan skala angka.

Skala Garis (Grafis)



Skala garis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu. Skala garis biasanya diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda. 
Skala Angka (Numerik) 

Skala angka adalah skala yang berupa angka, biasanya skala angka diletakan di bagian pojok kanan atas. Contoh dari skala angka :

Peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 500 ribu cm atau 5 km jarak sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm pada peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km jarak sebenarnya.

4. Sumber dan Tahun Pembuatan





Sumber peta juga unsur yang tak kalah penting dari unsur-unsur lainnya, dengan adanya sumber peta itu menunjukan kevalidan dan keakuratan data sebuah peta, apakah dari sumber yang terpercaya atau tidak.

Sumber peta adalah nama perseorangan atau lembaga yang menerbitkan peta tersebut, misalnya Bakosurtanal, BPN, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat, sementara tahun pembuatan berkaitan dengan kondisi kesesuaian faktual keadaan sebenarnya dengan data yang digambarkan pada peta.

5. Legenda Peta



Legenda adalah kumpulan informasi yang ditunjukan pada peta untuk menjelaskan simbol-simbol tertentu. Dengan adanya legenda pengguna peta bisa paham simbol yang ada di dalam peta itu bermakna apa. Biasanya legenda diletakan pada sebuah kotak khusus di samping peta.

6. Garis Astronomis



Garis astronomis adalah garis yang dapat menunjukan letak astronomis suatu wilayah. Garis astronomis dibagi menjadi dua, yaitu garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang membagi wilayah secara vertikal dan letaknya sejajar dengan khatulistiwa (LU-LS), sedangkan garis bujur adalah garis yang membagi wilayah secara horizontal dan letaknya tegak lurus dengan khatulistiwa (BT – BB).

7. Simbol Peta




Simbol merupakan komponen peta yang cukup vital untuk menyampaikan pesan seorang kartograf (pembuat peta) kepada para pengguna peta. Simbol terletak menyebar di dalam sebuah peta. Simbol yang ada di peta dibagi menjadi beberapa jenisSimbol Berdasarkan Bentuknya Simbol Titik

digunakan untuk mewakili sebuah tempat, misalnya simbol kota, kecamatan, bandara, stasiun, pelabuhan.

2. Simbol Garis



simbol garis, digunakan untuk mewakili kenampakan sungai, jalan, rel, batas propinsi, batas negara.

3. Simbol Area/Wilayah



simbol wilayah, digunakan untuk menunjukkan kenampakan area (memiliki volume) seperti rawa, hutan, pesawahan dll.

4. Simbol Aliran



Simbol aliran, digunakan untuk menunjukkan alur atau gerak suatu barang/komoditas. 
Simbol Berdasarkan Sifatnya 

1. Simbol Kuantitas



simbol kuantitas, digunakan untuk menyatakan kenampakan dalam bentuk jumlah.

2. Simbol Kualitatif





Simbol yang digunakan untuk menunjukan perbedaaan fenomena

8. Warna Peta

Selain dapat menambah daya tarik tampilan sebuah peta, warna ternyata juga dapat menjadi sebuah simbol khusus yang juga digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Warna pada peta umumnya digunakan untuk menunjukan perbedaan topografi dari sebuah permukaan bumi. Simbol warna pada peta dibagi menjadi beberapa jenis.

a). Merah dan Hitam

Di dalam sebuah peta, warna merah dan hitam umumnya dipakai sebagai warna sebuah objek hasil budaya umat manusia. Jalan, batas daerah, ibukota, rel kereta api, dan lain sebagainya. Selain itu, warna merah dan hitam juga kerap digunakan untuk menandai apakah sebuah gunung berapi masih aktif atau tidak. Segitiga merah mewakili gunung aktif, sementara warna segitiga hitam mewakili gunung yang tidak aktif.

b). Warna Hijau

Warna hijau termasuk warna yang sering digunakan untuk menandai suatu wilayah. Warna ini dipakai untuk menandai kenampakan vegetasi. Selain itu, warna hijau juga biasa digunakan untuk menandai dataran rendah dengan ketinggian

c). Warna Kuning, Oren, dan Coklat

Ketiga warna diatas mewakili dataran tinggi, warna ditentukan berdasarkan ketinggian tempat 
Warna kuning muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 500 sd 1.000 mdpl. 
Warna kuning cerah menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 1.000 sd 1.500 mdpl. 
Warna kuning pekat menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 1.500 sd 2.000 mdpl. 
Warna oren muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 2.000 sd 2.500 mdpl. 
Warna oren tua menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 2.500 sd 3.000 mdpl. 
Warna coklat muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 3.000 sd 3.500 mdpl. 
Warna coklat tua menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 3.500 sd 4.000 mdpl. 

d). Warna Biru

Untuk wilayah perairan diwakili dengan warna biru, Warna ini memiliki beberapa tingkatan kecerahan untuk menunjukan kedalaman wilayah perairan yang dimaksud. Semakin pekat warna biru ditunjukan pada sebuah wilayah di peta, maka semakin dalam pula wilayah perairan yang sebenarnya. Warna biru dapat mewakili wilayah perairan laut, danau, dan sungai. Untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar di bawah



e). Warna Putih

Warna putih adalah warna yang dapat mewakili kenampakan gletser atau lapisan es.

9. Lettering

Lettering adalah semua tulisan yang digunakan untuk mempertegas maksud dari sebuah simbol pada peta. Sebagai contoh, sebuah simbol area berbentuk segitiga merah terletak di tengah daratan Provinsi Jawa Tengah. Para pengguna peta yang awam tentu akan bingung dengan adanya simbol tersebut. Dengan dilengkapi tulisan “Gunung Merapi”, maka diharapkan para pengguna peta dapat lebih memahami maksud dari simbol segitiga merah yang digambarkan.

10. Inset




Inset adalah sebuah peta kecil yang ada di dalam peta utama, biasanya terletak dibagian bawah. Berdasarkan fungsinya, inset dibedakan menjadi 3 macam, yaitu inset penunjuk lokasi (untuk menunjukkan letak daerah yang belum dikenali), inset penjelas (untuk memperbesar daerah yang dianggap penting), dan inset penyambung (untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama).

Sumber :

https://suka-suka.web.id/unsur-unsur-peta-dan-penjelasannya/

BACA SELENGKAPNYA → Unsur-Unsur pada Peta

Letak Geografis Indonesia

 Indonesia termasuk Negara yang beruntung. Mengapa demikian? Karena Negara kita terletak di wilayah yang strategis.


Secara geografis, Indonesia terletak di antara Benua Australia dan Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sedangkan secara astronomis, Indonesia terletak di 6o LU (Lintang Utara) – 11o LS (Lintang Selatan) dan 95o BT (Bujur Timur) – 141o BT (Bujur Timur).

Penyebab Letak Geografis Indonesia

  1. Indonesia memiliki tiga iklim utama yaitu iklim muson (musim), iklim panas (tropis), dan iklim laut.
  2. Letak Indonesia yang berada pada persilangan lalu lintas dunia membuat Indonesia sangat ramai dan menguntungkan bila ditinjau dari segi ekonomi.
  3. Iklim muson atau musim terjadi karena adanya pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah setiap setengah tahun sekali. Angin yang bertiup berasal dari timur laut dan bersifat kering sehingga menimbulkan musim kemarau terjadi pada bulan April hingga Oktober. Sementara itu, Angin bertiup yang berasal dari barat daya dan bersifat basah sehingga menimbulkan terjadinya musim hujan terjadi pada bulan Oktober hingga April.
  4. Iklim laut terjadi karena disebabkan oleh kondisi IndonesIa yang banyak dikelilingi oleh laut dan samudera. Sehingga adanya iklim ini di Indonesia menyebabkan lebih banyak mengalami musim penghujan.
  5. Sementara iklim panas atau tropis akan menyebabkan udara rata-rata yang ada di Indonesia menjadi panas. Hal tersebut terjadi karena Indonesia merupakan negara yang terletak di sekitar garis khatulistiwa.
letak geografis indonesia dan pengaruhnya
Selain memiliki letak geografis di atas, dalam skala micro Indonesia secara geografis berbatasan dengan negara-negara lainnya. Batas-batas geografis letak Indonesia dengan negara-negara lainnya adalah seperti berikut:
  • Sebelah Utara, Negara Indonesia berbatasan dengan Negara Malaysia, Singapura, dan Filipina
  • Sebelah Selatan, Negara Indonesia berbatasan dengan Negara Australia
  • Sebelah Barat, Negara Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia
  • Sebelah Timur, negara Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini

Pengaruh Letak Geografis Indonesia

Indonesia yang terletak di antara dua samudera besar mempunyai dampak mendapat angin laut yang membawa banyak hujan. Hal ini pula yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Selain itu, letak geografis Indonesia juga menyebabkan Indonesia memiliki dua musim. Hal ini dipengaruhi oleh angin musim yang berhembus tiap enam bulan sekali.
Selain memiliki iklim tropis, Indonesia memiliki keragaman budaya dalam bidang seni, peradaban, bahasa dan agama. Hal ini disebabkan oleh letak Indonesia yang berada di cross position. Selain itu, Indonesia memiliki mitra dagang dengan negara-negara sekitar dikarenakan lokasi yang strategis dan kegiatan perdagangan pun meningkat.

Pengaruh Letak Astronomis Indonesia

Letak astronomis merupakan letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Lalu apa itu garis lintang dan garis bujur?
Garis Lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa. Berdasarkan garis lintang 6o LU (Lintang Utara) – 11o LS (Lintang Selatan), Indonesia berada di wilayah dengan iklim tropis yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Terdapat hutan hujan tropis yang luas
  • Curah hujan tinggi
  • Kelembaban udara yang tinggi
  • Sinar matahari sepanjang tahun
Sedangkan garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Garis bujur berdampak pada waktu setempat suatu negara. Garis bujur 0berada di Greenwich. Indonesia berada di garis bujur 95o BT (Bujur Timur) – 141o BT (Bujur Timur). Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki tiga daerah waktu.
Belajar juga materi mengenai pemanasan global yang membuat penyebab, dampak, proses, dan solusi pemanasan global.
1. Waktu Indonesia Timur (WIT)
Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu +9 terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain Papua, Papua Barat, Kepulauan Maluku dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
2. Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Wilayah Indonesia tengah memiliki selisih waktu +8 terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain Bali, Nusa Tengara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
3. Waktu Indonesia Barat (WIB)
Daerah yang berada di Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu +7 terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain Jawa, Sumatera, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Letak Geologis

Letak geologis merupakan letak suatu wilayah yang berdasarkan pada keadaan batuan yang telah ada di permukaan bumi di Indonesia. Bila dilihat secara geologis, Indonesia terletak di antara 2 sirkum yaitu Sirkum Mediterania dan juga Sirkum Pasifik. Selain itu, indonesia juga berada dalam tiga lempeng utama dunia yaitu Lempeng Australia, Pasifik, dan Eurasia.
Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi yang aktif, jadi tidak mengherankan bila tanah yang ada di indonesia ini menjadi sangatlah subur. Keadaan tanah yang subur ini disebabkan karena adanya erupsi dari gunung berapi yang masih aktif sehingga menyebabkan tanah menjadi subur dan dapat ditanami dengan berbagai macam jenis tumbuhan.
Secara geologis juga, negara Indonesia juga berada di antara 2 dangkalan yang sangat besar yaitu dangkalan sunda dan dangkalan sahul. Keberadaan dua dangkalan ini akan menyebabkan laut pada bagian timur dan barat indonesia memiliki laut yang dangkal sementara laut bagian tengahnya tetap dalam.

Letak Fisiografis

Letak fisiografis adalah rangkaian letak dari astronomis indonesia, letak geologis Indonesia, letak geografis Indonesia serta batasan kelautan indonesia. Dimana letak tersebut telah dikelilingi oleh tiga lautan yang sangat besar yang merupakan batasan dari kelautan. Ketiga lautan besar tersebut adalah di bagian timur negara Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, di bagian utara negara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan, dan di bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia.

Keuntungan Letak Geografis Indonesia

Beberapa keuntungan karena letak geografis indonesia:
  1. Indonesia terletak di 2 Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Sehingga indonesia dapat menjalin hubungan yang baik di negara-negara di benua tersebut.
  2. Banyaknya pulau di Indonesia membuat Indoensia kaya akan budaya.
  3. Laut yang luas dan garis pantai yang panjang memungkinkan kayaknya hasil laut di Indonesia seperti ikan, karang, minyak bumi, dan mineral lainnya.
  4. Indonesia terletak di kawasan Tropis, membuatnya kaya akan hasil hutan karena ada banyak sekali jenis tanaman dan mudahnya tumbuhan hidup subur.
  5. Tanah subur di Indonesia menghasilkan banyak jenis pertanian.
  6. Indonesia menjadi paru-paru dunia karena luasnya wilayah hutan di Indonesia.

Kelemahan Letak Geografis Indonesia

  1. Kerusakan lingkungan fisik seperti lahan kritis dan abrasi, pencemaran air dan udara.
  2. Kerusakan lingkungan biotis seperti ilegal logging, penurunan flora dan fauna, kerusakan sistem pantai, danau, dan sungai.
  3. Kerusakan SDA seperti illegal fishing, illegal mining, dan eksploitasi berlebihan.
  4. Bencana alam gempa bumi, longsor, tsunami, erosi, banjir, kekeringan, badai, dan bencana teknologi.
  5. Kurangnya pengembangan potensi seni dan budaya lokal dari setiap etnik dan pudarnya ciri kehidupan mulai dari bahasa, adat istiadat, bangunan rumah, serta tata cara pergaulan.
  6. Pengangguran mencapai 10,55 juta (9,75%) dan kemiskinan sebanyak 37,17 (16,58%) dari total warga Indonesia (BPS 2008).

BACA SELENGKAPNYA → Letak Geografis Indonesia